sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham 'Boncos', Masa Depan Bank Digital Ikutan Redup?

Market news editor Melati Kristina - Riset
12/06/2022 18:00 WIB
Riset IDX Channel, Kinerja saham bank digital cenderung melempem tahun ini setelah meroket sepanjang 2021. Lantas, bagaimana prospeknya ke depan?
Saham 'Boncos', Masa Depan Bank Digital Ikutan Redup? (Foto: MNC Media)
Saham 'Boncos', Masa Depan Bank Digital Ikutan Redup? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kinerja saham bank digital cenderung melempem tahun ini setelah meroket sepanjang 2021. Lantas, bagaimana prospek bank digital ke depan?

Dalam tulisan ini, Tim Riset IDX Channel merangkum kinerja harga saham beberapa bank digital sepanjang tahun ini dan bagaimana nasib industri bank digital di masa yang akan datang.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), bila ditinjau dari kinerja Year to Date (YTD), performa saham bank digital masih memerah. Tercatat empat emiten memiliki kinerja saham YTD yang negatif, yakni ARTO, BBYB, BBHI, dan BANK.

BBYB memiliki performa harga saham terburuk secara YTD, yakni minus 52,28 persen. Namun, dalam setahun terakhir harga saham BBYB masih melonjak 128,99%.

Selain BBYB, ARTO juga memiliki performa harga saham negatif, yakni minus 48,75 persen secara YTD pada Kamis (7/6/2022). Meski diwarnai pertumbuhan negatif secara YTD, Bank Amar Indonesia mencetak pertumbuhan positif kinerja sahamnya secara YTD. Adapun BEI mencatat pertumbuhan harga saham emiten tersebut secara YTD yakni sebesar 11,41 persen.

Perbandingan Kinerja Saham Bank Digital Vs Bank Konvensional

Sumber: Tim Riset IDX Channel, Bursa Efek Indonesia (BEI), Juni 2022 (data olahan)

Bila dibandingkan dengan bank digital, harga saham secara YTD bank konvensional mencatatkan kinerja yang lebih positif. Bank Negara Indonesia (BBNI) misalnya, memiliki kinerja YTD paling baik dari antara bank konvensional lainnya, yaitu sebesar 31,85 persen. Selain BBNI, BMRI juga mencatatkan kinerja harga saham secara YTD yang baik pula, yakni mencapai 18,15 persen, per Rabu (7/6/2022).

Harga Melambung Tinggi, Kinerja Saham Bank Digital Tahun 2022 Merosot

Kinerja bank digital di awal tahun ini tampak suram salah satu penyebabnya adalah harga saham sepanjang 2021 sudah mencatatkan kenaikan harga yang terlalu tinggi sehingga valuasinya menjadi mahal. Sebagai perbandingan, price to book value atau PBV saham bank digital melambung tinggi dibandingkan bank konvensional. Contohnya, PBV BANK mencapai 25,95x padahal PBV tertinggi bank konvensional, yakni BBCA hanya sebesar 4,67x. 

Sebagai informasi, PBV adalah ukuran yang berfungsi untuk melihat apakah harga saham di suatu emiten dapat dikatakan mahal atau murah. Nilai PBV sendiri didapat dari pembagian harga per lembar saham emiten dengan nilai buka atau book value.

Adapun emiten bank digital lainnya juga mencatatkan PBV yang tingginya diatas bank konvensional. Emiten tersebut adalah ARTO (13,74x), BBHI (13,49x), dan BBYB (4,8x).

Selain PBV yang tinggi, kinerja keuangan bank digital masih kalah unggul dibanding bank konvensional yang memang sudah lama berkecimpung di dunia perbankan. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) misalnya, berhasil mencetak laba tahun berjalan sebesar Rp12,2 triliun atau tumbuh 78,13 persen secara year on year (yoy) pada triwulan pertama tahun ini.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement