Meski sudah reli, kata Sucor, GDX masih diperdagangkan dengan diskon yang lebar terhadap harga emas spot. Kondisi ini memberi sinyal ruang kenaikan lebih lanjut. BRMS, sebagai konstituen baru sekaligus salah satu yang tumbuh paling cepat di Asia Tenggara, diperkirakan akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dari pergeseran ini.
Sucor pun mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk BRMS dengan target harga Rp750 per unit. Menurut riset Sucor, pada harga saat ini, BRMS diperdagangkan hanya di kisaran USD820 per ounce cadangan emasnya (EV/reserves), jauh di bawah harga emas spot sekitar USD3.600 per ounce.
Valuasi menarik ini, demikian penjelasan Sucor, bahkan belum memperhitungkan cadangan tembaga perseroan yang mencapai 1,2 miliar pon, yang dinilai memiliki potensi nilai besar dan belum tergarap.
Dengan re-rating sektor tambang emas secara global serta rencana BRMS meningkatkan produksi hingga 2026, saham ini diperkirakan mendapat dorongan dari momentum fundamental yang kuat dan sentimen positif sektor secara keseluruhan.
Sucor Sekuritas menilai BRMS tetap menjadi salah satu proksi emas-tembaga paling menarik di sektor sumber daya alam Indonesia. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.