Namun realisasi hasil dana IPO untuk modal kerja PT Buka Investasi Bersama hingga akhir tahun lalu belum terserap sama sekali dari rencana Rp213,25 miliar. Sehingga sisa dana IPO adalah sebesar Rp9,33 triliun dari keseluruhan dana IPO setelah dikurangi biaya penawaran umum yang dikantongi perseroan sebesar Rp21,32 triliun.
"Pada 2023, Perseroan belum merealisasikan alokasi dana hasil IPO PT Buka Investasi Bersama karena Perseroan menilai bahwa modal dan arus kas internal yang dimiliki PT Buka Investasi Bersama saat ini masih memadai untuk menunjang maupun mengembangkan kegiatan usahanya," jelas Teddy, Rabu (7/2/2024).
Dia mengatakan, sesuai dengan prospektus perseroan pada 2021, rencana penggunaan dana IPO untuk modal kerja entitas anak akan direalisasikan paling lambat 31 Desember 2025.
Terkait dengan sisa dana hasil IPO yang belum terealisasi, diakui Teddy, perseroan akan menggunakan dana tersebut secara hati-hati sehingga dapat menghasilkan keuntungan terbaik bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan perseroan.
"Dana tersebut akan digunakan perseroan sesuai dengan amanah yang diberikan oleh para pemegang saham untuk mendukung inisiatif peningkatan kinerja perusahaan guna mencapai laba bersih yang lebih baik di masa depan," papar Teddy.