IDXChannel - PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Indokoin Kripto Semesta Tbk (COIN) menjadi dua saham IPO dengan kinerja terbaik sejauh ini. Keduanya melantai perdana dua pekan lalu bersama enam saham IPO lainnya.
Dalam catatan IDX Channel, saham CDIA dan COIN yang sama-sama IPO pada 9 Juli lalu sudah menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA) tujuh kali. Langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerapkan status Unusual Market Activity (UMA) dan suspensi tak menghalangi laju kedua saham tersebut.
Sejak IPO, harga saham CDIA melesat 413 persen ke Rp975 sementara saham COIN naik lebih kencang hingga 490 persen ke Rp590, imbas harga IPO yang lebih rendah dari CDIA.
Kedua saham itu disuspensi Bursa pada Kamis (17/7/2025) akibat kenaikan harga. Namun setelah suspensi dibuka, harga saham CDIA-COIN lanjut ARA 25 persen.
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas, Fath Aliansyah Budiman mengatakan, kenaikan saham CDIA-COIN terjadi karena antrean pembelian (bid) sangat besar. Bahkan, dua saham ini tetap naik meskipun sempat disuspensi.
Menurut Fath, kenaikan tajam setelah suspensi itu berpotensi membuat keduanya kembali disuspensi regulator.
"Kemungkinan besar pasti akan di-suspend yang kedua kalinya. Saya nggak bisa bilang pasti langsung di-suspend atau mungkin sehari setelahnya atau dua hari setelahnya," katanya dalam TIGER Insights dikutip Minggu (20/7/2025).
"Kalau sudah masuk suspensi kedua, otomatis pasti masuk ke papan FCA," katanya.
Dengan masuk papan FCA (full-call auction) atau papan pemantauan khusus, saham keduanya memiliki transaksi yang berbeda dengan pasar reguler. Biasanya, kata dia, sesuai aturan akan masuk papan FCA selama seminggu ke depan.
Menurut Fath, keputusan jual beli atas saham CDIA-COIN kembali pada investor. Jika masuk papan FCA dan harganya terkoreksi, investor yang berorientasi jangka menengah-panjang dapat melakukan akumulasi.
Momen ini menjadi kesempatan bagi para investor karena banyak yang memperoleh alokasi lot dalam jumlah kecil saat IPO.
"Tapi kemungkinannya juga sangat kecil di FCA terjadi koreksi kalau pola transaksi (serupa) terjadi lagi dan (harga) naik lagi," katanya.
Namun, Fath mengatakan, bagi investor yang sudah memegang saham sejak IPO mulai khawatir dengan FCA bisa mengurangi posisinya di saham CDIA-COIN.
Sebagai informasi, saham CDIA dan COIN sangat diminati oleh pasar saat IPO. Selama masa penawaran umum, saham CDIA kelebihan permintaan 15,06 kali di seluruh penjatahan dan 563 kali saat penjatahan pooling.
Dalam IPO kali ini, emiten milik taipan Prajogo Pangestu itu menggandeng tujuh penjamin emisi efek (underwriter), yakni BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas, Henan Sekuritas, OCBC Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas.
Sementara itu, saham IPO COIN juga diburu investor dengan kelebihan permintaan hingga 27,4 kali. IPO COIN dikawal oleh Ciptadana Sekuritas.
(Rahmat Fiansyah)