CEO CrowdStrike George Kurtz mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial X, masalah tersebut telah diidentifikasi dan perbaikan telah diterapkan, sambil menambahkan, "Ini bukanlah insiden keamanan atau serangan siber."
Kurtz mengatakan pada acara NBC "Today", perusahaan tersebut selalu mengeluarkan pembaruan agar tetap berada di depan musuh dan pembaruan terbarunya memiliki bug di dalamnya.
“Kami sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, pelancong, dan siapa pun yang terkena dampak ini,” kata Kurtz.
“Mungkin perlu waktu bagi beberapa sistem untuk tidak pulih secara otomatis,” ujar Kurtz.
Beberapa pengguna yang terkena dampak mungkin akan segera kembali aktif dan berjalan, tetapi bagi pengguna lainnya mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu tergantung pada sistem yang digunakan, kata pendiri perusahaan keamanan jaringan Defused yang berbasis di Finlandia Simo Kohonen.