sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham EBT Pesta Pora, PGEO hingga BREN Melesat

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
06/12/2023 12:38 WIB
Saham emiten energi baru terbarukan (EBT) alias saham hijau kompak terbang hingga penutupan sesi I, Rabu (6/12/2023) seiring adanya sejumlah sentimen.
Saham EBT Pesta Pora, PGEO hingga BREN Melesat. (Foto: Freepik)
Saham EBT Pesta Pora, PGEO hingga BREN Melesat. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten energi baru terbarukan (EBT) alias saham hijau kompak terbang hingga penutupan sesi I, Rabu (6/12/2023) seiring adanya sejumlah sentimen.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi top gainers dengan terbang 23,23 persen ke Rp1.295 per saham.

Kemudian, saham anak usahanya yang bergerak di bidang geotermal PT Barito Renewables melonjak 5,86 persen ke Rp7.225 per saham usai sempat menyentuh rekor tertinggi (all time high/ATH) baru di Rp7.375 per saham pagi ini.

Kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp966 triliun, kokoh di posisi kedua, di bawah BBCA (Rp1.100 triliun).

Saham emiten geotermal pelat merah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga melonjak hingga 10,73 persen ke level Rp1.135 per saham.

Kabar terbaru, PGEO melaksanakan joint statement kemitraan dengan Geothermal Development Company (GDC), dan salah satu pemegang saham PGE, Masdar. Ketiganya sepakat untuk melakukan pengembangan lapangan panas bumi Suswa di Kenya.

Joint statement dilaksanakan pada perhelatan Conference of Parties (COP) ke-28 di Dubai, Uni Emirat Arab dan diumumkan oleh Presiden Republik Kenya, H.E. William Ruto pada Sabtu (2/12) waktu setempat. Tujuan dari joint statement ini adalah untuk mengakselerasi pengembangan lapangan panas bumi Suswa.

“Kemitraan yang memiliki nilai investasi USD1,2 miliar ini ditujukan untuk pengembangan 300 MW tenaga panas bumi pada 2030. Infrastruktur awal proyek ini pun akan segera dimulai,” ujar H.E. William Ruto dalam keterangan resmi PGEO, Rabu (6/12).

Jika dihitung dengan asumsi kurs Jisdor Rp15.504 per USD, maka nilai investasi itu sekira Rp18,6 triliun.

Tidak hanya nama-nama di atas, saham emiten yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) juga melejit 3,40 persen bersama saham PLTA lainnya ARKO yang naik 2,10 persen.

Rumor ARCI Dicaplok BREN

Rumor BREN masuk ke emiten tambang emas milik Peter Sondakh PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) turut menjadi katalis saham EBT hari ini. Saham ARCI sendiri terangkat 9,33 persen.

Sebelumnya, menurut pemberitaan salah satu media ekonomi bisnis, BREN disebut-sebut memiliki rencana mengakuisisi ARCI dalam waktu dekat.

Selain BREN, anak usaha emiten batu bara dan emas Grup Astra yang tengah masuk ke bisnis energi baru terbarukan (EBT) PT United Tractors Tbk (UNTR) PT Pamapersada Nusantara (PAMA) sebelumnya juga dirumorkan akan mencaplok ARCI.

Media tersebut menjelaskan, kabar pasar di atas muncul seiring ARCI ikut menggarap EBT,yakni geotermal, lewat joint venture (usaha pantungan) PT Ormat Geothermal Indonesia.

Namun, belum ada konfirmasi resmi di keterbukaan informasi BEI terkait rumor di muka.

Ikuti Isu Astra

Sebelumnya, pada Oktober lalu, sudah muncul rumor Astra, via UNTR, yang digadang-gadang mau mengakuisisi ARCI.

Manajemen ARCI sendiri sudah mengklarifikasi soal kabar taipan RI Peter Sondakh via PT Rajawali Corpora yang akan menjual saham mayoritas di perusahaan tersebut.

Dalam keterbukaan informasi, 17 Oktober 2023, pihak ARCI mengaku tidak mengetahui soal kabar divestasi saham oleh Peter Sondakh tersebut.

“Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek Perseroan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik,” jelas Corporate Secretary ARCI Hidayat Dwiputro Sulaksono dalam keterangan tertulisnya.

Hidayat Dwiputro menjelaskan, informasi atau fakta material ARCI telah disampaikan kepada publik sesuai dengan Regulasi Pasar Modal yang berlaku.

Perseroan juga, kata Hidayat, tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu dari ARCI.

“Sampai dengan saat ini, Perseroan tidak memiliki informasi atau kejadian penting lainnya yang bersifat material dan dapat mempengaruhi kelangsungan Perseroan serta dapat mempengaruhi harga saham Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik,” katanya.

Apabila terdapat informasi atau fakta material yang perlu diungkapkan kepada publik, jelas Hidayat, ARCI akan senantiasa mematuhi kewajiban penyampaian informasi terkait informasi atau fakta material. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement