Menurut dia, salah satu faktor penekan berasal dari organisasi produsen minyak global. "Outlook dari OPEC juga akan menaikkan produksi, sehingga ini merupakan hal yang kurang positif untuk harga minyak mentah," ujarnya.
Ia menambahkan, "Beberapa analis memproyeksikan harga minyak tahun ini yang stabil antara 60–68."
Dari sisi saham sektor energi, Michael melihat adanya minat akumulasi yang cukup kuat. "Saham migas memiliki akumulasi yang lumayan baik," katanya.
Ia menyoroti secara khusus AKRA. "Terutama dari AKRA yang sebenarnya tidak memiliki pengaruh langsung dengan harga minyak mentah karena sifat bisnis yang hanya melakukan distribusi," ujar Michael.
Secara teknikal, saham AKRA menunjukkan potensi menembus resistance penting. "AKRA terlihat berusaha menembus angka resistance 1330, dengan potensi kenaikan di 1.500," katanya.