“Ada kabar dari Danantara yang akan melakukan restrukturisasi dengan menyuntikkan pinjaman modal sebesar Rp1,2 triliun,” ujar Michael, Jumat (23/5/2025). “Danantara yang per tahun ini resmi selaku pemegang saham bisa dikatakan melakukan aksi korporasi.”
Ia menilai ekspektasi pasar cukup tinggi terhadap efektivitas pemanfaatan dana tersebut. “Para investor memiliki ekspektasi manajemen bisa menggunakan dana ini dengan seoptimal mungkin,” katanya. “Mengingat kerugian Garuda tahun lalu adalah Rp1,15 triliun.”
Namun, tantangan masih besar. Michael mencatat, total liabilitas Garuda saat ini mencapai sekitar USD8,01 miliar, sementara posisi ekuitas perusahaan tetap negatif sebesar USD1,35 miliar.
Menurut dia, sejumlah langkah perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan maskapai pelat merah tersebut.
Michael menambahkan, diperlukan restrukturisasi utang, negosiasi ulang dengan lessor terkait harga sewa pesawat, serta dukungan dari pelemahan nilai tukar dolar AS.