Mirae pun tetap merekomendasikan beli (buy) untuk GOTO dengan target harga baru Rp80 per saham karena penurunan perkiraan topline untuk segmen ODS. Prospek positif didukung oleh kemitraan dengan TikTok, integrasi produk GTF (GoTo Financial) ke Shop|Tokopedia, dan inisiatif buyback saham.
Selain tiga broker saham tersebut, Maybank Sekuritas dalam laporan teranyar (18 Juni 2024), misalnya, memberikan rating buy dengan target harga Rp95 per saham. Kemudian, CLSA dalam riset (2 Mei 2024) juga memberikan rating buy dengan target Rp72 per saham.
Berbeda, UOB KayHian Sekuritas dalam laporan pada 6 Mei 2024 memberikan rating netral ke GOTO dengan target Rp70 per saham. Mengambil jalur yang sama, Sucor Sekuritas (3 Mei 2024) juga menyematkan label netral dengan target harga Rp71 per saham).
Kabar PHK Tokopedia
Sebelumnya, kabar atas rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang bakal dilakukan Tokopedia terhadap sejumlah karyawannya terus bergulir dan menyita atensi publik.
Salah satunya dengan mengaitkan kebijakan pengurangan karyawan tersebut dengan GOTO, yang notabene merupakan salah satu pemegang saham PT Tokopedia Indonesia.
Menjawab hal tersebut, pihak GOTO pun menegaskan bahwa porsi kepemilikan sahamnya di Tokopedia kini bukan lagi mayoritas, lantaran sebagian besar telah dijual ke ByteDance, yang merupakan founder dari aplikasi media sosial TikTok.
"Dapat kami sampaikan bahwa posisi GOTO (dalam struktur pemegang saham Tokopedia) adalah pemegang saham minoritas, bukan (pemegang saham) pengendali," ujar Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani, dalam keterangan resminya.
Selain itu, sebagai sebuah entitas mandiri, Koesoemohadiani menyatakan bahwa segala keputusan yang diambil oleh pihak Tokopedia merupakan hal yang telah ditentukan secara penuh oleh manajemen perusahaan tersebut.
Karenanya, pihak GOTO menyerahkan sepenuhnya segala keputusan PHK sepenuhnya kepada pihak manajemen PT Tokopedia, dan juga ByteDance sebagai pemegang saham mayoritas.
Peroleh Restu Buyback Saham
Sebelumnya, pemegang saham GOTO menyetujui seluruh agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (11/6) lalu.
Menurut siaran pers perseroan, di antara persetujuan yang telah didapatkan, GOTO mendapatkan restu pemegang saham atas rencana perseroan untuk melakukan pembelian kembali (share buyback) saham Perseroan serta sejumlah perubahan pada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
GOTO sebelumnya berencana melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya USD200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun.
Namun, GOTO menunda agenda persetujuan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement yang seharusnya masuk ke dalam agenda RUPSLB pada Selasa pekan lalu.
Hal tersebut menjadi salah satu sentimen negatif yang membuat harga saham GOTO terkoreksi akhir-akhir ini. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.