Sementara itu, kata Yeoh, selain didukung oleh katalis yang dapat mendorong kenaikan harga komoditas, BUMI juga berencana melakukan aksi korporasi demi memperbaiki posisi keuangan perseroan.
“Yang di mana jika ini terjadi [kuasi reorganisasi], ada potensi BUMI bisa memberikan dividen di tahun depan,” ujarnya.
Per definisi, kuasi reorganisasi adalah prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan mengeliminasi saldo laba negatif.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menanggapi pertanyaan terkait kelanjutan kuasi reorganisasi—yang sempat tertunda di tengah tahun ini—dengan mengatakan, pada 1 Oktober 2024, "Mari kita tunggu laporan keuangan FY24 [tahun fiskal 2024] yang diaudit. Setelah itu, kita akan melihat apakah kami memenuhi kriteria OJK [soal kuasi reorganisasi]."
Saham induk BRMS, BUMI, juga memerah sebesar 0,68 persen.
Demikian pula, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang terdepresiasi 3,29 persen setelah naik 3 hari tanpa henti.