Serta sekitar 15 persen akan digunakan untuk beban umum dan administrasi lainnya terkait kegiatan operasional CFX, namun tidak terbatas pada biaya terkait edukasi dan literasi publik terhadap pasar Aset Kripto dan teknologi blockchain, biaya riset dan pengembangan ekosistem pasar dan produk Aset Kripto di Indonesia.
Sisanya akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu ICC dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk modal kerja atas kegiatan operasional. Secara rinci, sebesar 80 persen akan digunakan untuk biaya infrastruktur teknologi yaitu biaya terkait teknologi.
Lalu, sekitar 20 persen akan digunakan untuk beban umum dan administrasi lainnya terkait kegiatan operasional ICC, namun tidak terbatas pada biaya operasional umum terkait pengelolaan dan pemantauan transaksi derivatif, biaya terkait edukasi dan literasi publik terhadap penyimpanan Aset Kripto, dan biaya pemasaran.
(Dhera Arizona)