Selain itu, stimulus pemerintah China juga turut mengerek harga komoditas energi tersebut.
Menurut data Investing.com, kontrak berjangka (futures) batu bara Newcastle naik tajam 5,26 persen secara harian ke USD148,20 per ton pada Jumat.
Dalam sepekan, harga batu bara meningkat 6,05 persen.
Mengutip TradingEconomics, di China, persiapan untuk liburan nasional 1-7 Oktober, penurunan produksi akibat hujan deras, dan peningkatan konsumsi industri semua berkontribusi mendukung harga batu bara.
Sementara itu, India mencatat penurunan 16 persen dalam output energi terbarukan, disertai dengan peningkatan 15 persen dalam pembangkit listrik berbasis batu bara. Di sisi lain, Inggris menjadi negara G7 pertama yang sepenuhnya menghentikan pembangkit listrik berbasis batu bara.
Sebelumnya, Beijing telah menerapkan langkah-langkah stimulus agresif bulan lalu untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpuruk, yang menyebabkan para trader dan investor mengamati tanda-tanda pemulihan.