“Sementara pemegang saham pengendali, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN) yang memiliki 60,62 persen, telah menyatakan komitmen untuk menyerap haknya (dan bahkan menjadi pembeli siaga untuk sisa saham yang tak ditebus) hingga total potensi dana yang dikucurkan mencapai sekitar Rp3,2 triliun,” tuturnya.
Michael melihat langkah itu sebagai pendorong kuat bagi persepsi pelaku pasar. “Hal ini menjadi katalis positif, mengingat Harga INET yang saat ini jauh berada di atas harga penebusan, yaitu Rp250,” imbuh dia.
Setelah menjelaskan sentimen, Michael beralih pada prospek fundamental yang ikut menopang optimisme investor.
Ia memaparkan, “Selain itu, dari sisi fundamental, rencana penggunaan dana rights issue ini adalah sebagian besar untuk ekspansi jaringan FTTH (Fiber-To-The-Home) di Bali & Lombok, kabel bawah laut Jakarta-Batam-Singapura, dan FTTH di Jawa”
Ia kemudian menambahkan bahwa penguatan infrastruktur ini juga mendukung posisi induk usahanya. “Sehingga ini akan memperkuat infrastuktur INET terhadap company induknya, yaitu WIFI.”