Sebelumnya, pada Selasa (21/10), Michael menyoroti pergerakan saham milik taipan Prajogo Pangestu yang kini tengah berada di fase konsolidasi.
“Secara teknikal, saham Prajogo Pangestu masih berada dalam range sideways, belum menuju bearish, hanya retracement,” tuturnya.
Menurut Michael, dinamika harga yang terjadi saat ini masih wajar di tengah proses konsolidasi. “Sehingga pergerakan dalam harian yang volatile menjadi hal lumrah,” katanya.
Untuk BREN dan BRMS, Michael tercatat memiliki perhitungan tersendiri.
Menurutnya, peluang BREN cukup kuat mengingat nilai kapitalisasi pasar free float-nya diperkirakan mencapai sekitar Rp144,6 triliun, dengan asumsi porsi free float 11,62 persen dari total kapitalisasi pasar sekitar Rp1.244 triliun. Nilai tersebut sudah memenuhi persyaratan minimal MSCI.
“Catatan saja, perhitungan tersebut jika menggunakan asumsi free float 11,62 persen sesuai data yang beredar. Namun, perlu diketahui bahwa MSCI memiliki kalkulasi perhitungan free float tersendiri,” kata Michael, Rabu (22/10/2025).