IDXChannel - Saham sejumlah emiten migas mengalami kenaikan pada perdagangan awal pekan, Senin (09/10/2023).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jelang berakhirnya perdagangan sesi I, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) langsung terbang 7,81 persen.
Selain itu, saham PT Elnusa Tbk (ELSA) juga diperdagangkan lebih tinggi 4,62 persen dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 5,69 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Saham emiten migas lainnya, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) menguat paling tinggi dengan kenaikan 11,32 persen. Sementara emiten migas pemilik jaringan stasiun pengisian bahan bakar, AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga menguat 2,82 persen. Sementara, saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) turun sendiri 0,55 persen.
Saham migas Tanah Air nampaknya mengikuti reli kenaikan harga minyak akibat serangan Hamas ke Israel.
Sebagai sentimen, harga minyak melonjak lebih dari USD4 per barel di awal perdagangan Asia pada Senin (9/10/2023). Memanasnya suhu politik di Timur Tengah menjadi sentimen utama harga minyak di awal pekan.
Terjadi bentrokan militer dramatis antara pasukan Israel dan Hamas selama akhir pekan dan memperdalam ketidakpastian politik di Timur Tengah.
Mengutip Reuters, minyak mentah Brent naik USD4,18, atau 4,94 persen, menjadi USD88,76 per barel pada pukul 8.20 WIB, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di USD87,02 per barel, naik USD4,23, atau naik 5,11 persen.
Lonjakan harga minyak membalikkan tren penurunan minggu lalu dan penurunan mingguan terbesar sejak Maret tahun ini. Brent turun sekitar 11 persen dan WTI turun lebih dari 8 persen di tengah kekhawatiran mengenai tingginya suku bunga dan dampaknya terhadap permintaan global.
Kelompok Islam Palestina Hamas pada Sabtu (7/10) melancarkan serangan militer terbesar terhadap Israel dalam beberapa dekade. Serangan ini menewaskan ratusan warga Israel dan memicu gelombang serangan udara balasan Israel di Gaza yang berlanjut hingga Minggu (8/9).
"Meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah akan mendukung harga minyak. Volatilitas yang lebih tinggi dapat diperkirakan terjadi" kata analis dari ANZ Bank dalam catatan kliennya.
Pekan lalu, harga minyak masih mengalami kelesuan lanjutan. Harga minyak pada pekan lalu sempat dibayangi penurunan mingguan tertajam sejak Maret 2023. Kondisi ini ditengarai karena meningkatnya kekhawatiran bahwa suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Pada perdagangan Jumat (6/10), minyak mentah berjangka Brent naik 0,34 persen, pada USD84,35. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 0,19 persen di level USD82,46 pada pukul 11.06 WIB, sedikit pulih dari penurunan 2 persen pada Kamis (5/10).
Mengutip Reuters, Jumat pagi (6/10) kedua harga minyak acuan Brent dan WTI telah melonjak ke level tertinggi tahun 2023 pada minggu lalu. Namun, Brent kini menghadapi penurunan 11,8 persen dan WTI turun sekitar 8,8 persen sepanjang minggu lalu. (ADF)