"Meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah akan mendukung harga minyak. Volatilitas yang lebih tinggi dapat diperkirakan terjadi" kata analis dari ANZ Bank dalam catatan kliennya.
Pekan lalu, harga minyak masih mengalami kelesuan lanjutan. Harga minyak pada pekan lalu sempat dibayangi penurunan mingguan tertajam sejak Maret 2023. Kondisi ini ditengarai karena meningkatnya kekhawatiran bahwa suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Pada perdagangan Jumat (6/10), minyak mentah berjangka Brent naik 0,34 persen, pada USD84,35. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 0,19 persen di level USD82,46 pada pukul 11.06 WIB, sedikit pulih dari penurunan 2 persen pada Kamis (5/10).
Mengutip Reuters, Jumat pagi (6/10) kedua harga minyak acuan Brent dan WTI telah melonjak ke level tertinggi tahun 2023 pada minggu lalu. Namun, Brent kini menghadapi penurunan 11,8 persen dan WTI turun sekitar 8,8 persen sepanjang minggu lalu. (ADF)