Kembali dibukanya perekonomian China turut berpengaruh terhadap naiknya permintaan komoditas tambang, termasuk nikel.
Melansir The Economist, China mengkonsumsi lebih dari setengah nikel dari konsumsi dunia. Sehingga, pembukaan ekonomi China akan meningkatkan permintaan komoditas nikel dunia.
“Kembali dibukanya perekonomian China akan mendorong penambahan stock dari komoditas-komoditas tambang,” tulis The Economist, dikutip pada Kamis (19/1).
Sementara menurut penjelasan CSLA, dikutip dari CNBC TV 18, semua saham logam di S&P BSE Metal cenderung menguat seiring pembukaan perekonomian China.
“Pembukaan perekonomian China yang lebih cepat dapat memberikan kehidupan baru bagi sektor tambang, meskipun permintaan di lapangan masih belum dapat dipastikan,” tulis CSLA.