Jika fase korektif ini berhasil diselesaikan, menurut Yeoh, saham dengan katalis solid biasanya memiliki peluang besar untuk melanjutkan tren penguatannya.
“Setelah pergerakan A-B-C, biasanya saham yang masih memiliki katalis kuat akan melanjutkan kenaikan kembali,” kata Michael.
Informasi saja, dalam khazanah analisis teknikal, Teori Elliott Wave membantu memprediksi pergerakan harga dengan pola gelombang berurutan yang terbagi dalam dua fase.
Kedua fase tersebut, yakni fase impulsif (gelombang 1-2-3-4-5) yang searah tren utama, dan fase korektif (gelombang A-B-C) yang melawan tren.
Pola ini kerap digunakan untuk memetakan titik balik harga, terutama saat dikombinasikan dengan Fibonacci retracement.