Hingga penutupan sesi I perdagangan Rabu (2/7), IHSG turun 0,91 persen ke level 6.852,71, dengan nilai transaksi Rp5,87 triliun. Sebanyak 391 saham melemah, hanya 208 yang menguat, dan 361 sisanya stagnan.
Dengan ini, indeks acuan tersebut sudah tergerus 3,01 persen dalam sebulan belakangan.
Michael menyoroti, tekanan IHSG tak bisa dilepaskan dari pelemahan bursa regional. Namun, ia mencatat bahwa di Indonesia, penurunan lebih tajam karena bertepatan dengan laporan keuangan sektor perbankan yang mengecewakan.
“IHSG mengalami kontraksi yang paling berat karena bertepatan dengan laporan keuangan perbankan yang mengalami pelemahan, terutama dari BBRI, BMRI, dan BBNI,” jelasnya.
Secara rinci, BBRI tercatat turun 15 persen yoy, BBNI melemah 1 persen yoy, dan BMRI hanya naik tipis 0,5 persen yoy. Sementara itu, hanya BBCA yang masih mencatatkan pertumbuhan laba.