IDXChannel - Sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) 24 Februari 2023 lalu, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus mengalami koreksi. Akhir pekan lalu saham PGEO turun 8 persen ke 805 per saham dari harga IPO Rp875 per saham.
Pada akhir perdagangan hari ini, Senin (20/3/2023) saham anak perusahaan PT Pertamina (Persero) terkoreksi 0,62 persen ke 800 per saham.
Pengamat Pasar Modal Adler Haymans Manurung mengatakan terus turunnya saham PGEO tak lepas dari sejumlah penolakan berbagai pihak atas rencana go public perseroan.
“Saya sudah sering bilang di media, direksi yang desain strategi IPO ini sembarangan dan terlalu pede. Holding-nya juga tidak memperhatikan anaknya dengan baik,” kata Adler.
Adler menjelaskan, harga saham itu jelas akan merefleksikan fundamental dari perusahaan tersebut. Saham PGEO telah turun 8 persen di level Rp805 per lembar pada akhir pekan ini, dari harga IPO senilai Rp875 per saham.
Perseroan sendiri, tutur Adler, sudah menyatakan melalui prospektusnya bahwa investor harus menanggung sejumlah risiko ketika mengoleksi saham PGEO.