IDXChannel – Saham emiten Prajogo Pangestu kembali melejit dalam lanjutan sesi I, Kamis (15/5/2024) di tengah sejumlah sentimen positif.
Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melonjak 6,76 persen ke Rp8.000 per saham, mencatatkan kenaikan 4 hari beruntun.
Kabar terbaru, PTRO mengumumkan nilai tukar untuk pembagian dividen berdasarkan kurs tengah pada Recording Date yang sebesar Rp16.085 per dolar AS (USD) sehingga dividen untuk 1 saham perseroan menjadi sebesar Rp49,5418.
Sebelumnya, merujuk kepada hasil keputusan agenda ketiga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPST) dan Tahunan (RUPSLB) PTRO yang telah diselenggarakan pada Senin, 30 April 2024, terkait persetujuan penggunaan laba bersih Perseroan, Rapat telah memutuskan untuk membagikan Dividen Tunai sebesar USD3.050.000 untuk 991.664.500 saham beredar yang tidak termasuk treasury stock sebesar 16.940.500 saham.
Selain PTOR, saham emiten petrokimia PT PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) kembali naik, yakni 1,37 persen usai melambung 8,31 persen kemarin saat seiring masuk ke dalam susunan anyar indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dalam review per Mei 2024.
Saham TPIA sudah menguat 4 hari tanpa henti. Kapitalisasi pasar (market cap) TPIA mencapai Rp798,97 triliun, berada di peringkat ketiga, di atas AMMN (Rp748,75 triliun) dan bahkan BBRI (Rp748,70 triliun).
TPIA menjadi konstituen baru di MSCI Global Standard Indexes.
Sementara, emiten menara telekomunikasi Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan emiten semen BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) keluar dari indeks tersebut.
Saham TOWR dan SMGR berpindah ke indeks MSCI Small Cap, bersamaan dengan masuknya emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM), emiten pengelola rumah sakit (RS) PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan emiten produsen minuman susu kemasan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).
Di sisi lain, sejumlah nama hengkang dari indeks MSCI Small Cap. Nama-nama yang dimaksud, di antaranya, emiten sparepart Grup Astra PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), emiten energi PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), bank PT Bank KB Bukopin Tbk (BBPK), emiten migas Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
Nama-nama lainnya, emiten properti grup Lippo PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), emiten media grup MNC PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), emiten pengelola RS PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE), dan emiten perkebunan sawit Grup Salim PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Kabar positif di muka pada gilirannya turut mengerek harga saham orang terkaya nomor 1 di Indonesia yang baru saja merayakan ulang tahunnya tersebut.
Sebut saja, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), yang melompat 4,26 persen. Kapitalisasi pasar (market cap) BREN saat ini mencapai Rp1.391,38 triliun, berada di pucuk tertinggi sekaligus melampaui BBCA (Rp1.180,36 triliun).
Saham induk BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga terkerek 2,91 persen, bersama saham batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang melesat 6,69 persen.
Prajogo Pangestu alias Phang Djun Phen, yang dulu dikenal sebagai raja kayu di era Orde Baru, lahir pada 13 Mei 1944 atau 80 tahun silam di desa Sungai Betung, sekitar 60 km dari Singkawang, Kalimantan Barat.
Kakek dari pria keturunan Hakka tersebut berasal dari Lufeng di provinsi Guangdong, China. Prajogo, menurut penulis Leo Suryadinata, adalah generasi kedua dari keluarganya yang dilahirkan di Indonesia.
Prajogo adalah putra seorang pedagang karet yang memulai bisnis perkayuan pada akhir 1970-an.
Kekayaan Prajogo saat ini mencapai USD68,7 miliar (Rp1.099 triliun), tertinggi di Tanah Air.
Perusahaan pertamanya adalah Barito Pacific Timber, yang go public pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.
Pada 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga berdagang di BEI dengan kode emiten TPIA.
Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan (merger) Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negeri ini. Terakhir, seperti disinggung di atas, Prajogo memboyong CUAN dan BREN ke bursa. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.