Di sisi lain, riset dari BRI Danareksa Sekuritas, terbit pada 22 April 2024, menilai, sektor ritel memiliki prospek pertumbuhan yang menarik dan return on equity (ROE) yang solid di 2024.
“Kami mencatat lebih banyak lalu lintas pejalan kaki ke area ritel/perbelanjaan menjelang akhir Maret 2024, kemungkinan besar didukung oleh pencairan tunjangan hari raya [THR],” jelas BRI Danareksa.
Selain itu, masih mengutip riset BRI Danareksa, promosi dari beberapa merek besar juga seharusnya berdampak pada peningkatan penjualan tahunan (YoY) di kuartal I-2024.
Meski mempertahankan rating overweight untuk sektor ritel, BRI Danareksa menggarisbawahi soal pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi risiko utama bagi prospek penjualan di kuartal II-2024 ke depan.
BRI Danareksa menjelaskan, pergeseran narasi perekonomian global ke arah era suku bunga (bank sentral AS The Fed) yang lebih tinggi untuk jangka panjang telah menyebabkan tekanan lebih lanjut terhadap rupiah.