IDXChannel – Saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) dan PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) terkerek pada pembukaan perdagangan Selasa (7/2).
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/2) pukul 10.49 WIB, saham ZATA terkerek hingga 30 persen menjadi Rp65/saham.
Adapun, nilai transaksi emiten milik Sultan Subang, Asep Sulaeman Sabanda tersebut pada periode ini mencapai Rp17,77 miliar dengan volume perdagangan hingga 303,51 juta saham.
Dengan demikian, dalam sepekan terakhir saham ZATA menghijau hingga 16,35 persen. Kendati, dalam sebulan belakangan harga saham ZATA masih terkontraksi di minus 38,68 persen.
Sementara, emiten Sultan Subang lainnya, IPPE juga menguat sebesar 2 persen menjadi Rp51/saham pada perdagangan sesi I, Selasa (7/2).
Informasi saja, menurut data BEI, saham IPPE sempat berada di level gocap sejak perdagangan Jumat (3/2) hingga Senin (6/2).
Melambungnya saham ZATA pada pagi ini seiring dengan laporan penjelasan atas permintaan penjelasan bursa yang dirilis oleh emiten ini di keterbukaan informasi pada Senin (6/2).
Dalam laporan tersebut ZATA menyatakan, pengalihan sebagian saham perseroan kepada pengendali saham perusahan, yakni PT Lembur Sadaya Investama (LSI) dilakukan dalam rangka LSI memerlukan dana.
“Konsekuensi dari pengalihan sebagian saham tersebut berpengaruh bagi citra perseroan yang menurun karena dihubungkan dengan tindakan LSI yang telah diberi peringatan tertulis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tulis Direktur Utama ZATA Hj. Elidawati dalam laporan tersebut.
Asal tahu saja, ambruknya saham ZATA belakangan ini hingga menyentuh level gocap atau Rp50/saham seiring dengan aksi penjualan saham oleh perusahaan pengendali ZATA yang melanggar ketentuan OJK.
Tercatat, LSI beberapa kali melego saham ZATA untuk tujuan divestasi. Padahal, OJK melarang pemegang saham pra-IPO untuk mengalihkan kepemilikan saamnya sampai 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran efektif.
Sehingga, aksi yang dilakukan oleh LSI tersebut melanggar Peraturan OJK No. 25/2017.
Sementara, terkait dengan perkembangan pemenuhan kewajiban utang kepada Bank Raya, ZATA menyatakan telah menyelesaikan pembayaran tersebut.
“Pada saat jawaban ini dibuat, perseroan telah melakukan seluruh pembayaran Bank Raya,” tulis pihak ZATA.
Selain memberi penjelasan di atas, emiten busana muslim ini juga menyampaikan perkembangan bisnis emiten dalam rangka meyambut momentum Lebaran 2023.
Sebagaimana disampaikan dalam laporan tersebut, ZATA mengungkapkan pencapaian target penjualan pada Januari 2023 melampaui target penjualan bulanan yang mencapai 103 persen dengan pertumbuhan penjualan hingga 73 persen secara year on year (yoy).
Sementara, kontribusi pencapaian target dari penjualan gerai ZATA sebesar 101 persen dengan pertumbuhan 55,4 persen.
Sedangkan, untuk penjualan mitra pencapaian target sebesar 105 persen dengan pertumbuhan yoy sebesar 125 persen.
“Dengan progress pencapaian penjualan ini, perseroan optimis dapat melampaui target penjualan pada lebaran 2023,” tulis pihak ZATA.
Periset: Melati Kristina
(ADF)