Saat rilis tersebut diterbitkan, divestasi terhadap satu lagi aset PLTU di Gorontalo telah rampung. Aksi atas kedua aset ini akan menyumbang kepada pengurangan emisi karbon TBS secara total sebesar 80 persen atau sekitar 1,3 juta ton CO2e per tahun.
Lebih lanjut, perseroan mencatatkan EBITDA disesuaikan mencapai USD15,8 juta, sementara posisi total arus kas bersih berada di USD44,1 juta. Kata Juli, hal ini berdampak pada peningkatan posisi cash balance menjadi sebesar USD126,1 juta di akhir kuartal ini dan menunjukkan posisi likuiditas yang kuat.
Dari sisi neraca, total aset perseroan meningkat 11 persen menjadi USD1,048 miliar, didorong oleh ekspansi strategis di sektor energi terbarukan dan pengelolaan limbah.
Di sisi lain, total ekuitas tercatat sebesar USD359,6 juta, akibat penyesuaian akuntansi non-recurring atas divestasi aset PLTU. Hal ini merupakan dampak yang bersifat sementara dan tidak berulang, serta tidak berkaitan langsung dengan kinerja operasional maupun total arus kas usaha Perseroan yang tetap menunjukkan tren positif.
Segmen pengelolaan limbah menyumbang EBITDA sebesar USD2,6 juta di kuartal I-2025. Angka ini belum mencerminkan kontribusi penuh dari Sembcorp Environment yang akuisisinya rampung pada akhir bulan Maret 2025.