sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Unilever (UNVR) Terus Merosot, Peluang Atau Hindari?

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
31/07/2021 16:44 WIB
Hampir 5 tahun terakhir, harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami penurunan secara signifikan.
Saham Unilever (UNVR) Terus Merosot, Peluang Atau Hindari? (FOTO: MNC Media)
Saham Unilever (UNVR) Terus Merosot, Peluang Atau Hindari? (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Hampir 5 tahun terakhir, harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami penurunan secara signifikan. Puncaknya, pada hari terakhir perdagangan pekan ini, UNVR ditutup melemah 110 poin (-2,54 persen) ke level 4.220

Membaca data, harga saat ini merupakan titik terendah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

"Kinerja laba bersih IH21 yang lesu tidak hanya didorong oleh kinerja top-line yang lemah, tapi juga karena rendahnya margin profibilitas. Penjualan Home and Personal Care pada kuartal II/21 turun 8,6 persen (yoy), sementara Food & Refreshment (F&R) ikut turun 3,0 persen (yoy). Kami yakini disebabkan karena persaingan yang ketat di pasar dan relatif cukup diredam selama masa liburan," tertulis dalam riset Mirae Asset Sekuritas, Senin (26/7/2021).

Secara rinci melihat rentang waktu perdagangan, kinerja saham UNVR telah merosot -51,91 persen selama 5 tahun, -55,15 persen selama 3 tahun, -47,58 persen selama 1 tahun, dan -42,59 secara year to date, meski punya kapitalisasi besar mencapai Rp160,99 triliun.

Data RTI menunjukkan, nilai akumulasi penjualan bersih investor asing mencapai Rp5,44 triliun (all market) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kendati secara year to date asing masih melakukan aksi beli sebanyak Rp381,98 miliar.

Membaca profitabilitas selama 5 tahun terakhir, analisa Mirae Asset Sekuritas mencatatkan beberapa hal untuk dicermati investor.

Laba bersih perusahaan dilaporkan turun 15,85 persen (yoy) sebesar Rp3,05 triliun pada kuartal-II/2021, seiring dengan lesunya penjualan.

Masih adanya kekhawatiran atas pembatasan sosial diproyeksikan dapat mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat, sehingga membuat daya beli minim dan berimbas pada produk-produk Unilever.

"Kami khawatir jika pemberlakuan pembatasan sosial yang lebih ketat dilakukan pada kuartal-III/2021, dapat mengganggu ekonomi, mengurangi daya beli, dan memberi tantangan bagi UNVR," tambahnya.

Selain itu, kenaikan harga komoditas juga diprediksi akan terus menekan margin kotor perusahaan.

"Kami memperkirakan margin bruto FY21 UNVR ada di 50,5 persen dibandingkan 52,3 persen FY20,” terangnya,

Dengan masih tingginya angka harian Covid-19, Mirae Asset memperkirakan pendapatan dan laba bersih UNVR juga ikut turun. Selanjutnya, UNVR kurang memiliki katalis positif akibat pandemi yang berkepanjangan. Lebih jauh, pada P/E FY21F (menggunakan penutupan harga 23 Juli), UNVR relatif lebih tinggi 29,2x dibandingkan dengan emiten-emiten sejenis di sektor konsumen (ICBP, INDF, KLBF).

Mirae Asset merekomendasikan investor untuk 'sell' emiten ini. Apabila ingin masuk, maka berhat-hati dan dapat memasang take profit lebih rendah yakni di Rp 4.300. (RAMA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement