IDXChannel - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat penurunan laba bersih pada tahun lalu meski pendapatan meningkat. Tekanan pada kinerja bottom line tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya, terutama cukai hasil tembakau.
Dalam laporan keuangan auditan yang dikutip Minggu (30/3/2025), Sampoerna mencatatkan penjualan bersih Rp118 triliun pada 2024, naik 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp116 triliun.
Kenaikan penjualan bersih HMSP tertolong oleh segmen rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang naik 11,7 persen menjadi Rp40 triliun. Adapun rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) terkoreksi 4 persen menjadi Rp66 triliun. Kedua segmen itu menyumbang 90 persen dari total pendapatan Sampoerna.
Namun, aneka beban tampak meningkat. Beban pokok pendapatan misalnya, naik 2,8 persen menjadi Rp99,3 triliun, sehingga menekan laba kotor 4,1 persen menjadi Rp18,5 triliun dan margin laba menjadi 15,7 persen.
Beban terbesar HMSP berasal dari pita cukai yang menyentuh Rp64 triliun, naik 2,2 persen dari 2023 sebesar Rp62,9 triliun. Jumlah cukai tersebut setara 65 persen dari total COGS HMSP.