IDXChannel - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat kinerja bottom line terendah selama lebih dari 20 tahun terakhir, dengan mencatatkan laba bersih di bawah Rp1 triliun pada 2024.
Sepanjang tahun lalu, emiten rokok yang bermarkas di Kediri, Jawa Timur itu membukukan laba bersih Rp981 miliar, anjlok 81 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp5,3 triliun.
Penurunan laba itu disebabkan oleh pendapatan yang turun 17 persen dari Rp119 triliun di 2023 menjadi Rp99 triliun pada 2024. Pendapatan perseroan yang berada di bawah Rp100 triliun ini sekaligus menjadi yang terendah dalam enam tahun terakhir.
Rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang menjadi tulang punggung utama pendapatan Gudang Garam turun 9 persen menjadi Rp87 triliun. Segmen produk ini menyumbang 88 persen atas penjualan GGRM.
Sementara biaya produksi rokok mencapai 90 persen dari total pendapatan, terutama akibat pita cukai dan pajak rokok yang menembus Rp74 triliun. Selain itu, kinerja perseroan semakin tertekan dengan beban usaha yang naik 5 persen menjadi Rp7,7 triliun.