Alhasil, laba sebelum pajak Gudang Garam merosot 80 persen menjadi Rp1,4 triliun. Setelah dikurangi pajak, laba bersih alias net profit after tax (NPAT) tersisa Rp981 miliar.
Dari seluruh segmen, hanya rokok saja yang menyumbang laba. Sementara segmen lain, seperti infrastruktur dan karton mencatat rugi masing-masing Rp377 miliar dan Rp104 miliar.
Penurunan kinerja keuangan Gudang Garam berdampak pada performa saham GGRM. Dalam setahun terakhir, harga sahamnya turun 49 persen ke level Rp10.200. Hal ini juga membuat nilai kapitalisasi pasar perusahaan rokok milik Susilo Wonowidjojo tersebut menyusut menjadi Rp19,6 triliun.
(Rahmat Fiansyah)