Dari sisi kinerja keuangan, sebagian besar emiten ritel masih membukukan pertumbuhan pendapatan yang solid pada kuartal I-2025.
Di antaranya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatat pertumbuhan pendapatan 11,8 persen menjadi Rp32,77 triliun. Disusul PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang tumbuh 15,3 persen menjadi Rp5,52 triliun, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan kenaikan 7,2 persen menjadi Rp2,13 triliun.
Namun tidak semua emiten mencatatkan kinerja positif. Salah satunya, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan penurunan pendapatan 4,6 persen menjadi Rp15,88 triliun, disebabkan oleh turunnya penjualan di segmen produk operator dan perangkat seluler.
Meski demikian, sektor ritel tetap dinilai memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan, meskipun tekanan terhadap kelas menengah ke bawah masih menjadi tantangan.
Dengan mempertimbangkan kinerja kuartalan yang beragam serta faktor makroekonomi, Phintraco Sekuritas memberikan rating netral terhadap sektor ritel.
Berikut estimasi harga wajar dari beberapa emiten ritel yang masuk dalam cakupan riset Phintraco Sekuritas:
- ERAA: Rp555 per saham
- AMRT: Rp2.570 per saham
- MIDI: Rp428 per saham
- ACES: Rp685 per saham
(DESI ANGRIANI)