"Kebijakan trade war [perang dagang] terakhir yang diutarakan [Presiden AS] Donald Trump mendorong capital outflow dari global ke AS. Hal ini membuat dolar menguat,” katanya.
Michael menambahkan, rupiah pun terdampak, begitu juga dengan surat utang Indonesia yang terlihat melemah dengan imbal hasil (yield) turun ke 6,9 persen. Kondisi ini turut menekan pasar modal.
Yeoh melanjutkan, koreksi terdalam terjadi pada BMRI. “Hal ini menyusul dari downgrade [penurunan rating] yang dilakukan JPMorgan dari neutral ke underweight.”
Pertumbuhan Ekonomi
Soal kabar ekonomi makro teranyar, Samuel Sekuritas, dalam Daily Economic Insights, Kamis (6/2), menjelaskan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen pada 2024.
Menurut hemat Samuel, pertumbuhan ekonomi 5,03 tersebut menunjukkan stabilitas tetapi masih jauh dari target ambisius 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo.