Selanjutnya, sebesar 30% akan digunakan untuk bentuk modal kerja perseroan, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional perseroan, antara lain pembelian bahan baku, pembiayaan kegiatan operasional, pembayaran gaji karyawan, biaya marketing, dan lain-lain.
“Sekitar 30% akan digunakan untuk pembayaran seluruh dan sebagian pinjaman bank untuk fasilitas modal kerja,” demikian dikutip dari prospektus, Rabu (3/1/2024).
Perseroan saat ini tengah memasuki masa penawaran umum hingga 8 Januari 2024. Setelah itu, perseroan akan secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode MSJA pada 10 Januari 2024.
(FAY)