Sementara itu, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, maka perseroan akan mengeluarkan saham tambahan sebanyak-banyaknya 1,10 miliar saham dengan harga pelaksanaan yang sama. Sehingga, dana yang akan diperoleh sebesar Rp9,61 triliun.
Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sebesar 48,0% dana hasil IPO untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka sebesar USD300 juta. Selanjutnya, sekitar 5,0% akan digunakan oleh perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar USD30 juta yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk tanggal 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI).
Kemudian, sekitar 8,0% dana hasil IPO akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023.
Lalu, sekitar 1,5% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan.