Melalui proses IPO ini, Indo Pureco Pratama diperkirakan bakal meraup dana Rp 100 miliar. Perseroan akan memakai dana hasil IPO ini sekitar 60,89 persen untuk belanja modal seperti membeli mesin-mesin untuk pabrik CCO, RBD, VCO dan packing dan pembangunan pabrik.
Selain itu sekitar 39,11 persen untuk modal kerja antara lain uang muka pembelian bahan baku, biaya operasional kantor dan biaya produksi.
Direktur Utama Indo Pureco Pratama, Syahmenan menuturkan langkah perseroan untuk masuk Bursa melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan.
Perseroan meyakini bahwa sebagai perusahaan publik diharapkan dapat menambah nilai tambah bagi stakeholder.
"Kelapa juga merupakan komoditas yang penting bagi rakyat Indonesia dan dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat. Hal itu dapat dilihat dari pengelolaan pertanaman kelapa di Indonesia yang sebagian besar dikelola oleh rumah tangga petani. Oleh karena itu, pengembangan kelapa menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan perekonomian nasional," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (9/12/2021). (TIA)