“Selain memiliki nilai jual yang cukup bersaing, permintaan terhadap batu bara kalori rendah ini masih cukup baik, terutama dari negara berkembang. Di negara Asia Tenggara, Vietnam menjadi negara dengan laju pertumbuhan permintaan tertinggi,” kata Welly dalam keterangan resminya, Kamis (11/7).
Di samping itu, Laos memiliki cadangan batu bara yang cukup banyak, sekitar 554 juta ton. Dalam hal ini, Laos menduduki peringkat ke-37 di dunia. Sisa batu bara Laos bisa bertahan untuk sekitar 106 tahun.
"Laos menjadi salah satu negara yang kami bidik sebagai sumber pembelian batu bara. Ke depan kami akan terus menjajaki peluang pengiriman ke Vietnam dan negara lain, khususnya di Asia Tenggara, mengingat potensi kebutuhan batu bara di wilayah ini masih cukup tinggi,” ujar Welly
Sekedar informasi, SGER meraih kontrak pengiriman batu bara dari perusahaan pertambangan di Vietnam, Vinacomin Northern Coal.