Untuk itu, Archi telah menerapkan struktur dan kebijakan tata kelola perusahaan yang kuat karena Perseroan percaya bahwa praktik terbaik GCG memungkinkan pengelolaan pemangku kepentingan yang efektif dan efisien.
Sebagai contoh, dari sisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Operational Health and Safety/OHS), Archi berkomitmen untuk mengimplementasikan, dan secara konsisten memperbaiki Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) agar dapat memperbaiki kinerja kesehatan dan keselamatan kerja tambang.
"Melalui program TOKA SAFE, yang termasuk di dalamnya pencegahan insiden dan penularan penyakit pada saat kerja, di mana prosedur dari program tersebut secara rutin dievaluasi oleh Internal Audit," kata dia.
Selain itu, Archi juga menjunjung tinggi komitmen terhadap keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Belum lama ini, Archi mendapatkan hasil penilaian yang memuaskan atas kinerja praktik Environment, Social and Governance (ESG) di Tambang Emas Toka Tindung oleh konsultan lingkungan independen, PT Lorax Indonesia (Lorax).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Direktur Utama Archi, Rudy Suhendra, menyatakan Archi tidak berpuas diri atas hasil penilaian tersebut dan berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan dari sisi praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik serta keperdulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.