IDXChannel - Perusahaan tambang emas, PT Archi Indonesia Tbk akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni mendatang.
Sehubungan dengan aksi korporasi ini, Archi akan menggunakan laporan keuangan konsolidasi audit yang berakhir pada 31 Desember 2020.
Direktur Keuangan atau Chief Financial Officer (CFO) Archi Indonesia, Adam Jaya Putra, menjelaskan, terkait pencatatan keuangan Perseroan, serta peran Archi sebagai penyumbang pemasukan negara, di mana pada tahun 2020, Archi mencatatkan total Pendapatan sebesar 393,3 juta dolar AS dan merupakan penyumbang nilai pajak dan royalti terbesar dari sektor industri pertambangan emas di provinsi Sulawesi Utara.
"Di mana sekitar 98 persen dari total Pendapatan Perseroan pada tahun 2020 dihasilkan dari penjualan emas. Selain itu, komitmen Perseroan dalam melakukan berbagai upaya efisiensi biaya juga berdampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan, di mana Archi berhasil mencatatkan Laba Bersih sebesar 123,3 juta dolar AS pada tahun 2020 lalu," ujar Adam dalam video conference, Senin (31/5/2021).
Selain dari sisi operasional dan keuangan, Adam menambahkan, Archi juga fokus dalam pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG), dimana hal ini merupakan elemen vital bagi manajemen Archi Indonesia.