IDXChannel—Siapa pemilik saham TEBE? PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) adalah perusahaan sektor energi dengan usaha utama di bidang penyertaan modal untuk proyek ataupun perusahaan infrastruktur.
TEBE adalah perusahaan induk yang menaungi sejumlah anak usaha. Melansir laman resmi Dana Brata Luhur (29/9/2025), perseroan memiliki tiga anak usaha yang bergerak di bidang infrastruktur pertambangan dan jasa pelabuhan.
Anak usaha TEBE memiliki jalan angkut untuk kebutuhan pertambangan batu bara dan pelabuhan terminal batu bara. Aset perseroan terletak Banjar dan Barito Kuala, keduanya terletak di Kalimantan Selatan.
Terminal batu bara milik TEBE yang terletak di Sungai Barito ini memiliki kapasitas 18 juta metrik ton per tahun. Dilengkapi dengan tiga jalur konveyor belt untuk pemuatan dan pengangkutan batu bara.
Perusahaan ini didirikan pada 2008 dan mencatatkan sahamnya secara perdana di Bursa Efek Indonesia pada 18 November 2019, di mana TEBE akhirnya mengantongi modal baru dari investor sebanyak Rp38,32 miliar.
Lalu siapa pemilik saham TEBE? Mengutip data Bursa Efek Indonesia (29/9/2025), berikut ini adalah informasi teranyar tentang status kepemilikan saham di PT Dana Brata Luhur Tbk.
Siapa Pemilik Saham TEBE?
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 31 Agustus 2025 pengendali saham TEBE adalah PT Dua Samudera dengan kepemilikan sebanyak 988 juta saham, atau setara dengan 76,91 persen dari total saham terdaftar.
Sementara masyarakat (non-warkat) menguasai saham TEBE sebanyak 296 juta, atau setara dengan 23,09 persen dari total saham. Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham TEBE, atau pemilik perusahaannya, adalah Syamsudin Andi Arsyad.
Masyarakat lebih mengenal nama Andi Asryad sebagai Haji Isam. Dia adalah pengusaha terkenal dari Batulicin, Kalimantan Selatan, dan deretan usaha yang dilakoninya dikenal dengan nama Jhonlin Group.
TEBE adalah salah satu perusahaan Haji Isam yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini melepas 35 juta sahamnya saat IPO, dan menjualnya dengan harga penawaran sebesar Rp1.095 per saham.
Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara perdagangan saham TEBE sejak Rabu 24 September 2025, penyebab suspensi adalah peningkatan harga saham secara signifikan.
TEBE terakhir kali diperdagangkan di harga Rp2.820 per saham. Dalam satu bulan terakhir, harga TEBE telah naik 50 persen. Namun jika ditarik hingga enam bulan terakhir, kenaikan harganya sudah mencapai 354,84 persen.
Sepanjang enam bulan pertama 2025, TEBE diperdagangkan di kisaran Rp500 sampai dengan Rp700 per saham. Emiten ini baru mulai mencatatkan lonjakan harga pada 16 Juli dan seterusnya hingga hampir menyentuh Rp3.000 per saham.
Itulah informasi singkat tentang siapa pemilik saham TEBE.
(Nadya Kurnia)