"Produk tersebut sangat cocok untuk konstruksi jalan tol, bendungan, landasan pesawat terbang, dan struktur bangunan lainnya, yang membutuhkan kuat tekan awal dan akhir yang tinggi,” terangnya.
Lebih lanjut Vita menegaskan, dengan dukungan fasilitas produksi dan distribusi terluas di Indonesia, perseroan siap mendukung pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami menjamin kelancaran pasokan bahan bangunan untuk menyukseskan pelaksanaan proyek dengan kualitas dan kuantitas produk yang terjaga,” tutup Vita.
Dari data RTI Business, saham SMGR ditutup anjlok 1,60 persen ke 6.150 pada perdagangan Rabu (7/2). Saham BUMN tersebut diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp41,93 miliar dan volume 6,77 juta saham serta frekuensi sebanyak 3.224 kali.
(FAY)