INET memproyeksikan penambahan 52 point of presence (PoP) hingga akhir tahun ini, serta memperluas area pemasangan kabel optik fiber dari Jakarta ke Surabaya.
Sebagai informasi, PoP adalah lokasi fisik di mana penyedia layanan telekomunikasi atau Internet Service Provider (ISP) memiliki peralatan dan infrastruktur jaringan untuk menawarkan layanannya kepada pelanggan.
“Jadi memang kami harapkan dana IPO ini dapat untuk menyelesaikan infrastruktur yang memang sudah kita bangun sebelumnya,” ujar Arif.
Dia optimistis bisnis di bidang infrastruktur digital yang menjadi fokus perseroan akan mengalami pertumbuhan cukup tinggi. Itu menyusul peningkatan jumlah ISP di Indonesia yang masif, mencapai 20 perusahaan setiap bulannya.
“Jadi bisa dibilang dari pertumbuhan itu potensi pasar semakin tinggi dan saya belum melihat penurunan, apalagi di Jawa sendiri kebutuhan akan internet dan fiber optik masih tinggi,” tutur Arif.