sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Singapura Resmi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Minus 41,2 Persen

Market news editor Fahmi Abidin
14/07/2020 15:15 WIB
Akibat pertumbuhan ekonomi minus 41,2 persen di kuartal II-2020, Singapura resmi masuk resesi.
Singapura Resmi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Minus 41,2 Persen. (Foto: Ist)
Singapura Resmi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Minus 41,2 Persen. (Foto: Ist)

IDXChannel – Akibat pertumbuhan ekonomi minus 41,2 persen di kuartal II-2020, Singapura resmi masuk resesi. Hal ini terjadi imbas penerapan lockdown selama pandemi Covid-19 yang terus diperpanjang sehingga terhadap berbagai industri.
.
Pernyataan Singapura resesi resmi diumumkan secara langsung oleh Departemen Perdagangan dan Industri Singapura pada Selasa (14/7/2020). Angka tersebut menjadi kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) triwulanan terbesar dalam sejarah Singapura.
.
“Jalan menuju pemulihan dalam beberapa bulan ke depan akan menantang. Kami memperkirakan pemulihan akan lambat dan tidak merata, karena permintaan eksternal terus lemah, sebab ancaman gelombang kedua pandemi ini akan terus mendorong negara lain untuk memperketat lockdown kembali” kata Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, seperti dikutip Bloomberg.

Departemen Perdagangan dan Industri menyatakan, produk domestik bruto Singapura sebagaian besar dihitung dari data April dan Mei. Akibatnya, ekonom memprediksi ekonomi negara di Asia Tenggara akan minus 37,4%. Resesi didefinisikan jika pertumbuhan dua kuartal berturut-turut mengalami minus. Tercatat, pada kuartal I-2020, ekonomi Singapura minus 3,3%. Dengan demikian, Singapura masuk ke jurang resesi.

Dibandingkan pada tahun sebelumnya, ekonomi Singapura alami kontraksi 12,6% pada kuartal II-2019. Itu juga lebih buruk dari perkiraan analis yang sebesar 10,5%.

Sejatinya penerapan penutupan atau lockdown dilakukan sejak awal April yang menutup hampir sebagian tempat kerja terkecualikan beberapa sektor layanan penting. Namun, sejak awal Juli pemerintah sudah melonggarkan beberapa langkah tersebut.

Jika dilirik lebih tajam, data pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat pada sektor manufaktur anjlok 2,5%, konstruksi anjlok 54,7% dibandingkan tahun lalu, industri yang memproduksi jasa mengalami kontraksi 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement