Hasil positif sisi bottomline diperoleh akibat penurunan sejumlah pos beban, mulai dari nilai penyusutan-amortisasi, pokok pendapatan, hingga beban umum-administrasi.
SUPR juga tak lagi membukukan rugi dari lindung nilai arus kas, seperti apa yang terjadi pada 2021 senilai Rp478,50 miliar.
Dari sisi neraca, total aset SUPR turun 17,47% yoy menjadi Rp9,60 triliun. Jumlah utang (liabilitas) merosot 40,40% yoy menjadi Rp5,02 triliun akibat terdapat pelunasan pinjaman bank.
Modal (ekuitas) tumbuh 42,68% yoy menjadi Rp4,58 triliun, akibat penurunan akumulasi rugi sepanjang tahun.
Sementara jumlah kas dan setara kas pada akhir 2022 terkuras cukup dalam menjadi Rp2,36 miliar, dari akhir 2021 senilai Rp593,41 miliar. Ini terjadi berkat kenaikan pengeluaran untuk membayar utang bank dan sejumlah pengeluaran sisi pendanaan lainnya.
(FAY)