Kerusuhan politik terhadap pemasok nikel utama dunia tersebut ditambah dengan sanksi yang dikenakan terhadap nikel dari Rusia telah mendorong harga logam non-ferrous ini di atas USD20.000 per ton untuk pertama kalinya sejak September 2023.
Sementara itu, pertumbuhan kendaraan listrik pada kuartal pertama yang lebih lambat dari perkiraan, di mana industri ini menggunakan logam tersebut sebagai komponen baterai litium-ion, tetap membatasi harganya.
Sanksi yang dikenakan Barat terhadap nikel dari Rusia telah mendorong harga di atas nikel meroket di atas USD20.000 per ton untuk pertama kalinya sejak September 2023.
Sementara harga tembaga masih terdorong permintaan untuk produksi kecerdasan buatan alias AI.
Namun demikian, lemahnya permintaan tembaga masih membayangi harga komoditas ini.