Eksportir terbesar Indonesia memicu kekhawatiran akan terbatasnya pasokan secara global karena penundaan perizinan berdampak besar pada pengiriman pada kuartal pertama, yang diperburuk oleh kekhawatiran akan gangguan perizinan di masa depan hingga sisa tahun ini.
Hal ini memperburuk kemunduran produksi sebelumnya, yang utamanya disebabkan oleh gangguan pertambangan di Negara Bagian Wa, Myanmar di tengah perang yang terjadi di negara tersebut.
Sementara itu, upaya China untuk mendapatkan bijih timah dari Kongo, tak berhasil karena kerusuhan bersenjata di negara tersebut juga menghambat aktivitas penambangannya.
Timah juga mendapat daya tarik di tengah tingginya penerbitan obligasi dan spekulasi bullish jangka panjang untuk logam tersebut karena sifat soldernya yang digunakan dalam chip dan infrastruktur AI. Akibatnya, persediaan timah di LME merosot 36 persen tahun ini menjadi 4.935 ton. (ADF)