Dengan kinerja belanja yang tumbuh 10,92 persen tersebut, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat. Dunia usaha pun mulai bangkit lebih kuat sehingga memberikan dampak positif terhadap pendapatan negara di APBN.
Realisasi pendapatan negara mencapai Rp2.626,42 triliun atau 115,90 persen dari target APBN yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022.
"Kenaikan pendapatan ini tumbuh 30,58 persen year on year dibandingkan pendapatan tahun 2021. Jadi ini kenaikan yang sangat tinggi," ungkap Sri.
Dijelaskan Sri, kinerja pendapatan negara yang kuat dan sangat tinggi ini dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi, aktivitas ekonomi yang menguat dan juga tingginya harga komoditas, serta dilaksanakan langkah-langkah reformasi perpajakan yang terus dilakukan secara konsisten.
Kombinasi dari pendapatan negara yang tumbuh kuat dan belanja negara yang tumbuh positif berdampak pada pengendalian risiko fiskal tahun 2022 yang sangat baik, solid, dan tercermin pada defisit APBN yang sebesar 2,38 persen dari PDB atau Rp464,33 triliun.