IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperpanjang aturan pembelian rumah yang berhak mendapat insentif fiskal berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang Ditanggung Pemerintah (DTP) hingga 2024.
"Pemerintah juga memberikan insentif bagi sektor perumahan insentif fiskal PPN DTP sampai akhir 2023. Dan akan diteruskan pada 2024," katanya dalam Konferensi Pers KSSK, dikutip Kamis (1/2/2024).
Sri Mulyani menegaskan, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) baru mengenai perpanjangan PPN DTP pada sektor perumahan tersebut tengah dalam proses pengundangan.
"Karena ini pindah tahun anggaran, maka perlu PMK yang sekarang sedang dalam proses pengundangan," ujarnya.
"Jadi proses insentif fiskal PPN DTP yang sudah dijalankan di 2023, akan diteruskan di 2024 sesuai pengumuman tahun lalu," lanjut Sri Mulyani.
Perpanjangan insentif pajak tersebut nampaknya direspons negatif oleh investor. Sebab, sektor properti mengalami pelemahan cukup dalam, sebesar 0,78 persen pada penutupan perdagangan sesi I hari ini.
"Pelemahan sektor properti disebabkan aksi profit taking investor seiring kenaikan yang sudah terjadi pada beberapa waktu sebelumnya," tulis riset harian Panin Sekuritas, siang ini.
"Ditambah sentimen dari peraturan terkait instruksi pemerintah atas kelanjutan PPN DTP 0% di 2024 yang belum didapatkan oleh para developer, sehingga membuat para developer wait and see dan menunggu instruksi tersebut untuk menyelesaikan akad," menurut riset tersebut.
Hingga pukul 13.43 WIB, saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) anjlok 9,09 persen ke level 10. Saham PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) merosot 4,26 persen ke 4.500, saham PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) terpental 3,95 persen ke level 73.
Saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) ikut melorot 3,60 persen ke 1.205, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melemah 0,97 persen ke 1.025, saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) rontok 1,90 persen ke level 412.
Selanjutnya saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) susut 0,81 persen ke 122, saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) jeblok 1,23 persen ke 160, dan saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) terkoreksi 0,80 persen ke 124.
Saham PT Modernland Realty Tbk (MDLN) tergelincir 1,82 persen ke 54, saham PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) menciut 1,67 persen ke 59, dan saham PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) terkoreksi 0,50 persen ke 398.
(FAY)