sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Strategi Baru Alibaba hingga Kembalinya Jack Ma Bikin Bursa Asia Semringah

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
29/03/2023 10:32 WIB
Indeks saham di pasar Asia Pasifik menghijau pada awal perdagangan Rabu (29/3). 
Strategi Baru Alibaba hingga Kembalinya Jack Ma Bikin Bursa Asia Semringah. (Foto: MNC Media)
Strategi Baru Alibaba hingga Kembalinya Jack Ma Bikin Bursa Asia Semringah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks saham di pasar Asia Pasifik menghijau pada awal perdagangan Rabu (29/3). 

Indeks Nikkei 225 Jepang menguat tipis 0,39% atau 107,69 poin.Sementara indeks Hong Kong, Hang Seng naik 2,14% atau 425 poin. 

Sedangkan, indeks Shanghai Composite (SSEC_ di China turun tipis 0,14%. Di bursa negara tetangga Singapura, indeks Strait Times anjlok 0,03%, 

sementara IHSG naik 0,84%. Di bursa Korea Selatan, indeks KOSPI turun 0,12%. Adapun di bursa Australia, indeks ASX 200 menguat 0,17%.

Kenaikan sebagian indeks ini didorong oleh saham Alibaba yang terdaftar di Hang Seng melonjak pada pembukaan setelah raksasa teknologi China tersebut mengumumkan akan membagi perusahaannya ke dalam enam kelompok bisnis.

Dilaporkan juga, bos Alibaba, Jack Ma telah kembali ke negeri Tirai Bambu yang disambut optimis oleh pasar.

Di hari sebelumnya, sebagian besar pasar saham Asia naik pada Selasa (28/3) karena sentimen membaik di tengah berkurangnya kekhawatiran akan krisis perbankan yang membayangi. 

Meskipun indeks saham di China masih tertinggal karena adanya serangkaian data pendapatan industri yang lemah. Hal ini menimbulkan keraguan atas pemulihan ekonomi yang cepat tahun ini di negeri Tirai Bambu.

Bergeser ke Australia, indikator inflasi atau Indeks Harga Konsumen (CPI) bulanan di Australia melambat 6,8% pada Februari 2023. Angka ini turun dari kenaikan sebelumnya sebesar 7,4% yoy dan di bawah konsensus pasar sebesar 7,1%. 

Ini adalah inflasi tahunan Australia yang lebih rendah dua bulan berturut-turut dan laju terlemah sejak Juni tahun lalu, karena kenaikan harga perumahan, makanan, dan transportasi yang lebih lambat. Sinyal ini menjadi salah satu indikator pemulihan ekonomi lanjutan bagi negeri Kanguru. (ADF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement