sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Strategi BTPN Syariah Bangun Optimisme Masyarakat Prasejahtera di Tengah Pandemi

Market news editor Shifa Nurhaliza
29/07/2020 17:15 WIB
Tetap menjaga optimisme masyarakat menjadi salah satu fokus pelayanan BTPN Syariah di tengah pandmei Covid-19.
Strategi BTPN Syariah Bangun Optimisme Masyarakat Prasejahtera di Tengah Pandemi. (Foto: Ist)
Strategi BTPN Syariah Bangun Optimisme Masyarakat Prasejahtera di Tengah Pandemi. (Foto: Ist)

BTPN Syariah terus memahami kebutuhan nasabah prasejahtera ditengah pandemi. Bagi mereka, itu merupakan hal penting yang dapat dilakukan oleh seluruh #bankirpemberdaya, sebutan untuk karyawan BTPN Syariah. Selain tetap memberikan dukungan non finansial melalui komunikasi, bank juga tetap memberikan kemudahan bagi nasabah yang terdampak. Mulai dari restrukturisasi, penundaan angsuran, hingga memberikan pembiayaan baru.

“BTPN Syariah memberikan dukungan penuh sesuai kebutuhan nasabah pembiayaan, namun tetap mengedepankan prinsip kehati hatian. Dalam masa menantang seperti ini, bank tentunya selektif mengucurkan pembiayaan baru kepada nasabah baru, agar terhindar dari risiko bermasalah. Kami mempelajari bahwa di masa pandemi ini mereka tidak hanya membutuhkan bantuan. Bantuan hanya membuat mereka survive dan meringankan beban hidup, namun untuk bangkit kembali, pulih seperti sedia kala, mereka butuh pembiayaan baru,” lanjut Fachmy.

Fachmy menjelaskan, dari semua cerita baik ini tidak dapat dipungkiri, seperti informasi yang pernah disampaikan pemerintah bahwa segmen UMKM terdampak karena pandemi ini, dan BTPN Syariah sebagai bank yang fokus melayani ultra mikro tentunya juga merasakan dampaknya, serta memengaruhi kinerja bank.

“Karena fokus melayani prasejahtera yang merupakan nasabah ultra mikro, tentunya secara alamiah pandemi ini memberi dampak terhadap kinerja perusahaan. Namun kami telah melakukan antisipasi dengan baik, seperti meningkatkan setinggi tingginya pencadangan, dengan demikian Insya Allah kami akan menyerap semua risiko yang mungkin timbul di masa mendatang sebagai akibat perlambatan pertumbuhan bisnis karena pandemi. Ini dilakukan sebagai bagian tanggung jawab kami kepada semua stakeholders. Kami juga berusaha keras agar rasio rasio likuiditas terjaga dengan baik dan sehat, sehingga kuat menopang target yang telah dicanangkan” tutup Fachmy.

Sekadar informasi, sampai akhir Juni ini bank mencatatkan pertumbuhan pembiayaan menjadi 8,74T, tumbuh positif 2%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,54T, dengan Rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) tetap terjaga sebesar 1,8%.

Halaman : 1 2 3
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement