IDXChannel - Suksesnya proses rights issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dalam rangka pembentukan Holding Ultra Mikro dinilai akan menjadi pendorong bergairahnya pasar modal dalam negeri di tengah sentimen negatif dari luar negeri.
Hal itu diungkapkan pengamat pasar modal yang juga Founder Indonesia Superstocks Community Edhi Pranasidhi. Dia mencontohkan, pasar modal Amerika Serikat atau Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Selasa (28/9) waktu setempat, atau Rabu (29/9) pagi (WIB), yang menimbulkan potensi masuknya aliran dana asing ke pasar modal Indonesia.
Keberhasilan rights issue bank Himbara tersebut menjadi faktor penarik. Sebabnya, aksi korporasi tersebut menjadi yang terbesar di Kawasan Asia Tenggara dan ketiga terbesar di Asia.
Terlebih, kata dia, investor yang melakukan subscribe saat rights issue BRI bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga pialang asing. Sehingga ini menandakan iklim yang lebih positif di pasar modal Indonesia untuk menarik minat pemodal asing masuk.
“Wall Street jatuh karena harga bonds 10 tahun turun. Maka aset berisiko tinggi seperti saham jadinya gak begitu menarik. Di sisi lain, kenaikan yield bonds mengindikasikan investor menjual bonds untuk mengantisipasi berkurangnya likuiditas USD akibat The Fed berpotensi memulai tapering di November. Kemana larinya hasil uang penjualan bonds di AS? Pasti para investor di AS gak akan mau uangnya diam karena akan tergerus inflasi. Mereka akan mencari return yang lebih besar ke emerging market,” ujarnya, Kamis (30/9/2021).