Untuk 2024, manajemen BNI menargetkan penyaluran kredit dengan pertumbuhan 9-11 persen, Net Interest Margin (NIM) di atas 4,5 persen, serta beban biaya pencadangan kredit (cost of credit) di bawah 1,4 persen.
Pelaku pasar dari kalangan analis menyambut positif target manajemen BBNI tersebut dan optimis bahwa hal tersebut dapat dicapai.
Analis KB Valbury Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi, menyebut bahwa target penyaluran kredit tersebut dapat dicapai dan menyoroti likuiditas BNI yang melimpah, terutama disebabkan oleh peningkatan rasio CASA perseroan serta Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh melampaui industri.
Selain aspek likuiditas, faktor yang juga dicermati oleh pelaku pasar adalah adanya perbaikan kualitas aset yang diharapkan mendorong kinerja BBNI di tahun 2024.
"Metrik kualitas aset mengalami kenaikan yang signifikan, dengan turunnya NPL 70bp YoY menjadi 2,1 persen, LAR turun 310bp YoY menjadi 12,9%, dan CoC turun 50bp YoY menjadi 1,4% pada FY23, sejalan dengan panduan BBNI," tulis Handy Noverdianus dan tim analis CGS CIMB Sekuritas, dalam laporan risetnya Rabu (7/2/2024).