IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali suspensi perdagangan empat saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada Rabu (17/9/2025).
Keempat saham tersebut adalah PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI), PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO), dan PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK).
"Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham DEFI, STRK, PGJO, dan TRUK dibuka mulai sesi I tanggal 17 September 2025," tulis pengumuman Bursa, Rabu (17/9/2025).
Dari empat saham tersebut, PGJO dan STRK menjadi penghuni baru Papan Pemantauan Khusus Full Call Auction (PPK FCA) dengan kriteria nomor 10, setelah disuspensi lebih dari satu hari bursa berturut-turut.
Saham PGJO telah terkunci selama 3,5 bulan sejak 29 Mei 2025 usai mencatat auto reject atas (ARA) selama lebih dari tiga pekan berturut-turut. Lonjakan harga saham dipicu sentimen akuisisi perseroan oleh PT Zhengyu Global Trading, perusahaan asal Tiongkok.
Sebelum disuspensi, saham PGJO terakhir diperdagangkan di level Rp915 pada 28 Mei 2025, mencatatkan kenaikan 863,16 persen secara year-to-date (ytd).
Sementara itu, saham STRK dibekukan sejak 5 September 2025 lantaran menguat di luar kebiasaan selama lebih dari satu bulan. Emiten produsen minuman beralkohol ini terakhir diperdagangkan di harga Rp210 pada 4 September, naik 11,11 persen dalam sehari.
Dalam sebulan, STRK tercatat menguat 64,06 persen, bahkan melonjak 147,06 persen dalam tiga bulan terakhir sebelum suspensi berlaku.
Berbeda dengan PGJO dan STRK, saham DEFI dan TRUK hanya disuspensi satu hari pada Selasa (16/9/2025). Kedua saham bergerak berlawanan arah.
Saham TRUK melesat 54,39 persen dalam sepekan, termasuk reli 24,82 persen ke harga Rp352 pada Senin (15/9/2025) hingga menyentuh batas ARA.
Sebaliknya, saham DEFI terkoreksi 2,47 persen dalam sepekan. Pada 15 September, saham ini anjlok 9,71 persen ke level Rp316 hingga terkena auto reject bawah (ARB) di papan FCA.
(DESI ANGRIANI)